Main Image
Benua Etam
Benua Etam | 09 Aug 2019

Sertu Dessy Alvionita, Penerjun Kopassus Yang Mengharumkan Kaltim Di Level Internasional

Samarinda - Penutupan pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke- 105 di Halaman GOR Sempaja Samarinda, pada Kamis (9/8/2019) dimeriahkan oleh acara terjun payung yang diikuti oleh 10 personil TNI dari berbagai satuan.

Diantara 10 penerjun yang diturunkan, terdapat salah satu penerjun wanita asal Kabupaten Kutai Barat, yang membuat para penonton yang menghadiri kegiatan penutupan TMMD di Samarinda berdecak kagum.

Penerjun tersebut bernama Sersan Satu (Sertu) Dessy Alvionita, yang tergabung dalam satuan elit Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Dessy bersama sembilan penerjun lainnya melakukan atraksi terjun payung dari ketinggian 7.000 kaki, sambil mengibarkan bendera satuan tugas TNI serta bendera merah putih dan Pemprov Kaltim.

Ditemui KPFM usai melakukan atraksi terjun payung, Dessy mengungkapkan, dirinya sudah melakukan atraksi terjun payung sebanyak 1.285 kali. Atraksi terjun payung kali ini terasa spesial bagi Dessy karena dia tampil di Kaltim, sekaligus disaksikan oleh keluarganya.

"Senang dan yang pasti sedih terharu bisa diundang di tempat sendiri, karena seorang penerjun, selain dia juara, dia paling bangga kalau dapat kesempatan untuk terjun di daerahnya sendiri, apalagi ditonton oleh keluarga," ucap Dessy, Kamis (8/8) sore.

Disela-sela kesibukannya, Dara cantik yang lahir di Muara Nyehing, Kabupaten Kutai Barat ini, menyempatkan diri untuk bercerita kepada KPFM tentang awal dirinya bisa berkecimpung di dunia militer, yang didominasi oleh kaum pria.

Dessy menyebutkan, dirinya dulu bercita-cita ingin menjadi seorang dokter, tetapi kebetulan di sekolah ada pelatih olahraga yang merupakan orang dari Komando Rayon Militer (Koramil).

"Nah saya didaftarkan oleh dia, dan akhirnya saya mengajak teman-teman yang lain untuk ikut tentara, tetapi hanya saya yang lolos," ungkap Dessy.

Banyak suka dan duka yang dialami oleh Dessy ketika pertama kali masuk pelatihan militer. Dessy mengatakan, awal masuk pelatihan militer tentu banyak suka dan duka, apalagi dirinya dari warga sipil, tentu merasa ada perbedaan karena di militer dididik lebih keras.

Wanita kelahiran tahun 1992 ini sendiri berkesempatan untuk mengikuti seleksi masuk Kopassus setelah masuk di dunia militer. Dalam seleksi yang terbagi dari tiga kategori penilaian yaitu psikologi, kesehatan, dan fisik, Dessy akhirnya terpilih menjadi salah satu anggota baret merah tersebut.

Saat pendidikan, Dessy juga sempat berlatih untuk melakukan atraksi terjun payung. Dari sinilah awal mula karir Dessy sebagai atlit terjun payung dimulai. Pertama kali melakukan terjun payung tentunya merupakan pengalaman yang sangat mengerikan.

Dessy menuturkan, awal pendidikan dirinya dilatih untuk melakukan terjun payung dengan pengawasan dari dua instruktur. Bahkan, ada beberapa cara yang harus dilalui ketika hendak melakukan terjun payung.

"Ketika terjun kita melakukan lompat dengan cara mundur, jadi ketika melompat itu rasanya seperti mimpi jatuh dan hilang sejenak, tapi karena kita dipegangin jadi tetap sadar," terang Dessy.

Meskipun memiliki jam terjun yang cukup banyak, Dessy juga pernah mengalami cedera saat melakukan aksinya. Bahkan, dirinya pernah mengalami cedera lutut dan bahu yang cukup parah, namun hal itu tidak menyurutkan semangat Dessy untuk berkecimpung di dunia terjun payung.

Tidak hanya itu, Dessy juga memiliki prestasi dalam kejuaraan nasional maupun internasional dalam olahraga terjun payung. Dirinya juga berkali-kali dikirim untuk ikut dalam kejuaraan terjun payung internasional, baik untuk nomor beregu maupun individu.

"Kalau beregu, rata-rata saya menjadi juara satu, tapi kalau perorangan, saya sudah meraih prestasi di beberapa kejuaraan internasional," tambah Dessy.

Saat ini, Dessy juga aktif sebagai instruktur untuk para atlit terjun payung. Dirinya juga telah mendapat lisensi sebagai pelatih terjun payung. Dalam kesempatan ini juga, Dessy mengajak putera-puteri Kaltim agar bisa masuk menjadi anggota TNI.

"Menurut saya masuk ke tentara itu enak, memang awalnya dididik dengan keras, tapi setelah menjadi seorang tentara, kita akan merasakan perbedaannya itu sendiri," tutup Dessy.

Dokumentasi : KPFM Samarinda / Muhammad Noor Fajar.

Penulis : Fajar

Editor : Agung

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵