Sindikat Human Trafficking Dibekuk, Korban Dijadikan Kekasih Sebelum Dijual Lewat Michat

968kpfm, Samarinda - Hati-hati dalam memilih lelaki. Karena bisa saja peristiwa yang dialami remaja perempuan berusia 14 tahun, sebut saja Tulip (bukan nama sebenarnya) terjadi kepada perempuan muda lain di Kota Tepian.

Tulip menjadi korban aktivitas perdagangan orang oleh kekasihnya sendiri berinisial RD (24) dan rekannya GU (19) untuk dijajakan kepada lelaki hidung belang lewat aplikasi Michat. Namun aksi keduanya terendus oleh relawan pemerhati masyarakat pada Selasa (21/6), sehingga RD dan GU diamankan di Polsek Sungai Pinang untuk proses lebih lanjut.

Kapolsek Sungai Pinang, AKP Noordhianto melalui Kanit Reskrim, Ipda Bambang Suheri menjelaskan, kedua pelaku telah menjajakan Tulip lebih dari 10 kali dengan mematok Rp 800 ribu untuk sekali melayani. RD sendiri memiliki peran untuk mencari korban guna dijadikan kekasih.

"Kemudian korban dikenalkan dengan GU. Lewat bujuk rayu keduanya, korban akhirnya dijajakan lewat aplikasi Michat. GU memiliki peran menjadi muncikari. Jadi setelah pelanggan membayar, dia mencari hotel agar korban bisa melayani pelanggan," imbuh Bambang saat dikonfirmasi lewat sambungan telepon, Kamis (23/6).

Bambang mengungkapkan bahwa RD dan GU tergabung dalam sindikat perdagangan orang untuk dijajakan lewat aplikasi Michat. Tak hanya menjadi korban dari tindakan RD dan GU, namun Tulip pernah dijajakan oleh sindikat perdagangan orang dari kelompok lain di Kota Tepian.

"Sampai saat ini korban mengalami depresi akibat menjadi objek dari tindakan perdagangan orang. Kami belum bisa meminta keterangan dari korban karena masih dalam proses pemulihan. Setelah kondisinya dirasa stabil, nantinya akan kami lakukan visum kepada korban," ungkapnya.

Kedua pelaku sendiri, kata Bambang, akan dijerat dengan Pasal 2 Ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 22 Tahun 2007 Tentang Perdagangan Orang dengan ancaman minimal 3 tahun dan maksimal 15 tahun penjara.

Penulis : Fajar
Editor : Iyan