Main Image
Ekonomi
Ekonomi | 10 Jan 2023

Sisa Emisi Karbon di Kaltim Bakal Dilelang

968kpfm, Samarinda - Kaltim sukses mendapatkan alokasi dana penerimaan baru dari hasil pengurangan emisi karbon sebesar 110 juta USD, yang berasal dari World Bank atau Bank Dunia.

Gubernur Kaltim, Isran Noor mengatakan, dana segar senilai 110 juta USD itu diperoleh setelah Benua Etam memenuhi target 22 juta metrik ton ekuivalen karbon dioksida dengan harga 5 USD per ton. Jika dikonversi ke mata uang Rupiah, 110 juta USD tersebut sama dengan Rp 1,65 triliun.

"Jika tidak ada halangan, saya ingin menjual karbon di Kaltim secara bebas. Nanti akan saya lakukan dengan sistem lelang bebas kepada para pembeli di dunia," ucap Isran.

Orang nomor satu di Benua Etam ini memaparkan, pihaknya masih memiliki sisa 8 juta metrik ton karbon yang belum mendapat kompensasi.

Memang Bank Dunia menghargai setiap ton karbon yang ada senilai 5 USD. Meski demikian, harga karbon di dunia saat ini rata-rata seharga 12 USD per ton, bahkan ada yang berani membayar senilai 25 USD per ton.

"Bisa kita bayangkan kalau sisa 8 juta metrik ton itu dihargai 25 USD per ton. Kita akan mendapat dana 200 juta USD lagi yang kalau dikonversi dengan kurs sekarang akan menghasilkan Rp 3,2 Triliun," ungkapnya.

Isran menyebut karbon yang akan dilelang secara bebas itu masih merupakan sisa yang belum mendapat kompensasi. Apabila pihaknya melakukan validasi pengukuran tahap kedua, maka jumlahnya bisa mencapai 40 juta metrik ton.

"Misalkan 40 juta ton itu dikali 25 USD, berarti ada 10 Miliar USD yang kita hasilkan dari kekayaan hutan dan karbon yang dimiliki Kaltim. Jadi apa yang tidak bisa kita lakukan dengan uang sebanyak itu," pungkasnya.

Penulis: Fajar
Editor: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵