968kpfm, Samarinda - Pembubaran Training Center (TC) memantik kekecewaan bagi insan olahraga di Benua Etam. Pelatih cabang olahraga anggar Kaltim, Jainuddin mengaku sedih dengan peniadaan program tersebut.
Diinformasikan, KONI Kaltim telah membubarkan program TC Mandiri, karena anggaran ketiadaan anggaran yang dikucurkan pemerintah.
Dari TC Mandiri, insan olahraga yang dipersiapkan menuju PON ke-21 Aceh-Sumatera Utara 2024 mendatang, menerima tunjangan dengan besaran yang beragam.
Adapun besaran diberikan mencapai Rp 1,2 miliar setiap bulannya. Rincian masing-masing atlet mendapat Rp 3,5 juta per bulan, untuk pelatih dan ofisial teknik Rp 4 juta per bulan.
Jainuddin mengatakan, banyak atlet, terutama yang sudah berkeluarga bergantung pada dana tunjangan itu. Ia menyebutkan, hal ini bakal berpengaruh pada mental atlet saat bertanding.
"Sekarang masih berlatih seperti biasa. Tetapi di lapangan, anak-anak sudah menunjukkan gejala kehilangan motivasi setelah mendengar kabar tersebut. Ini situasi yang kurang baik untuk pembinaan," sebut pria yang disapa Jai itu.
Diketahui, TC Mandiri bertujuan untuk mempersiapkan para atlet cabang olahraga menuju PON pada 2024 nanti.
Mereka yang masuk TC Mandiri adalah atlet berprestasi di PON ke-20 di Papua 2021 lalu.
Penerimanya ada 30 Cabor peraih medali. Terdiri dari 217 atlet, 79 pelatih dan 12 ofisial teknik.
Penulis: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima01 Sep 2022