968kpfm, Samarinda - Pembongkaran bangunan di bantaran Sungai Karang Mumus (SKM) segmen belakang Pasar Segiri oleh Pemkot Samarinda pada Selasa (7/7/2020), dinilai bermasalah oleh warga sekitar.
Ketua Forum Warga Pasar Segiri, Andi Samsul Bahri mengatakan, masih ada beberapa warga yang belum menerima dana kerahiman dari Pemkot Samarinda. Bahkan yang sudah setuju untuk dibongkar pun masih ada yang belum menerima dana santunan tersebut.
"Tadi ada warga yang bilang sudah terima. Ternyata pas dicek rekeningnya, saldonya masih Rp 500 ribu. Berarti kan belum masuk uangnya," ungkap Andi Samsul Bahri, Selasa (7/7/2020).
Andi --sapaan akrabnya-- juga kecewa dengan sikap Pemkot Samarinda saat mediasi di Kantor Kelurahan Sidodadi, di Jalan dr Soetomo. Andi berpendapat bahwa pemerintah sangat arogan kepada warga sekitar, karena membentak mereka saat menyampaikan aspirasi.
"Tidak ada hasil saat mediasi tadi karena kami dibentak, sehingga kami langsung keluar ruangan. Inilah contoh arogansi dari pemerintah," tegasnya.
Sebenarnya warga sekitar sangat mendukung program Pemkot Samarinda untuk pengendalian banjir. Hanya saja, ujar Andi, pihaknya ingin antara Pemkot Samarinda, DPRD Samarinda dan warga sekitar bisa duduk bersama untuk mencari solusi.
"Kami berkaca dari pembongkaran sebelumnya dimana ada warga yang mendapat pergantian rumah. Jadi kami tidak bisa untuk dibohongin," tekan Andi.
"Intinya kami mendukung program pemerintah, tapi kita semua harus duduk bersama terlebih dahulu," pungkasnya.
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima07 Jul 2020