Soal Viral Video Asusila, KPAI Sayangkan Sikap Sekolah

Pendengar KP (Samarinda) - Video asusila yang melibatkan seorang siswi sekolah kejuruan di Samarinda, bersama dengan pasangannya yang juga masih berstatus pelajar, ditanggapi Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kota Samarinda, Aji Suwignyo.

Menurut Aji, viralnya video tersebut bisa terjadi karena adanya unsur kesengajaan dari kedua pelaku maupun akibat ulah oknum tertentu yang tanpa sepengetahuan pelaku yang berniat menyebarkan video tersebut.

"Jika kedua pelaku dengan sengaja merekam dan menyebarkan video ini, maka keduanya bisa terkena hukum pidana murni. Namun, jika ada oknum yg mencoba menyebarkan video tersebut, maka keduanya hanya akan diperiksa sebagai saksi," ucap Aji, saat dihubungi via telepon seluler, Selasa (19/2).

Aji juga menyayangkan tindakan sekolah yang cenderung menutupi kasus ini, bahkan siswi yang terlibat juga diberikan pilihan untuk berhenti bersekolah sejak satu bulan yang lalu.

"Kasus seperti ini, jika tidak muncul di media, maka akan ditutup oleh pihak sekolah. Padahal, dampak yang terjadi akibat hal ini bisa mengganggu psikologis anak," kata Aji.

Aji menyarankan, jika terjadi kasus seperti ini, seharusnya pihak sekolah bisa berkoordinasi dengan KPAI untuk memberikan edukasi kepada siswi tersebut.

"Kami akan mengadvokasi dan memberikan edukasi kepada siswi tersebut agar tidak mengulangi perbuatan tersebut. Maupun murid tersebut bermasalah baik hukum ataupun moral, anak tersebut setidaknya bisa mendapatkan haknya untuk bersekolah, bukan diberhentikan," ungkap Aji.

Dalam kesempatan ini juga, Aji mengharapkan, semua lembaga terkait, mulai dari Dinas Pendidikan, komite dan pihak sekolah, serta KPAI bisa saling bersinergi untuk mencegah kasus tersebut terulang kembali.

"Semua instansi bisa bersinergi untuk memberikan edukasi dan peringatan kepada seluruh siswa tentang bahaya gadget dan pornografi, agar kasus seperti ini bisa dicegah," tegas Aji.

Dokumentasi: Istimewa

Penulis: Fajar

Editor: Maul