968kpfm, Samarinda - Pemkot Samarinda melakukan langkah nyata untuk mempercepat penurunan angka stunting di Kota Tepian. Salah satunya dengan melakukan sosialisasi bersama tim audit stunting di Ruang Pertemuan Mangkupalas, Balai Kota Samarinda, Jumat (24/6).
Sosialisasi ini dibuka langsung oleh Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi. Dalam kesempatan tersebut, Rusmadi mengingatkan bahwa pihaknya memiliki waktu dua tahun untuk menurunkan angka stunting sesuai target dari pemerintah pusat, yakni di angka 14 persen pada 2024 nanti. Angka stunting di Samarinda sendiri masih berada di 21 persen, sehingga perlu kerja keras bagi semua pihak agar target itu dapat tercapai.
"Stunting menjadi persoalan serius yang harus mendapat perhatian khusus. Jika tidak ditangani dengan cepat, maka dampaknya akan membawa akibat serius, bukan saja pertumbuhan fisik dari anak-anak kita, melainkan perkembangan otaknya," ucap Rusmadi dalam sambutannya, Jumat (24/6).
Apabila berbicara mengenai stunting, kata Rusmadi, persoalan ini tidak bisa lepas dari masalah asupan gizi, pola makan, serta pola asuh anak. Artinya persoalan yang menjadi penyebab stunting selalu berkaitan dengan masalah kesehatan serta pendidikan keluarga agar bisa melahirkan anak-anak yang sehat, cerdas serta unggul.
Sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Samarinda, Rusmadi mendorong kepada Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), Camat, Lurah dan Puskesmas di Kota Tepian untuk memulai aksi nyata dengan data.
"Karena kalau kita bekerja tanpa data, pasti kerja kita ini tidak efektif. Saya melihat bahwa pendataan keluarga ini dilakukan setiap tahun, artinya kita sudah punya data keluarga. Semua sudah ada tinggal kita melakukan aksi nyata," imbuh Rusmadi.
"Dan pada hari ini dilakukan sosialisasi audit stunting. Ini fokus langsung ke orangnya. Jadi kita melakukan audit tentang potensi kelahiran bayi stunting. Kalau audit ini dilakukan kepada masyarakat yang memiliki potensi, maka upaya melakukan antisipasi penurunan stunting bisa efektif terlaksana," sambungnya.
Lebih lanjut, orang nomor dua di Kota Tepian ini berharap seluruh stakeholder yang terlibat bisa saling bekerja sama untuk memberi pemahaman kepada remaja, calon pengantin (Catin), ibu-ibu usia subur dan ibu hamil agar mencegah sejak dini bayi lahir dalam kondisi stunting.
"Lokus atau sasarannya sudah jelas agar program ini bisa berjalan efektif. Harapannya anak-anak kita yang sekarang sudah ada gejala stunting perlu mendapat perhatian khusus. Kemudan jangan sampai ada anak-anak lahir baru yang berpotensi terkena stunting," pungkasnya.
Penulis : Fajar
Editor : Iyan
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima24 Jun 2022