Stabilitas Keuangan Kalimantan Kian Kuat, OJK: Pertumbuhan Ekonomi Melebihi Nasional

968kpfm, Samarinda – Di tengah ketidakpastian ekonomi global, Kalimantan menunjukkan daya tahan yang mengesankan. Sektor jasa keuangan di wilayah ini mencatat pertumbuhan yang stabil dalam tiga tahun terakhir, ditopang oleh perbankan dan industri keuangan yang terus berkembang.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kaltim-Kaltara, Parjiman menerangkan, ekonomi Kalimantan tumbuh 5,51 persen year on year (yoy) hingga akhir 2024.

Angka ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang berada di level 5,02 persen yoy.

“Kinerja sektor jasa keuangan yang solid ini menjadi motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi di Kalimantan,” ujarnya.

Kontribusi Kalimantan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) juga dominan, dengan Kaltim menyumbang 47,29 persen dari total PDRB se-Kalimantan yang mencapai Rp 1.815 triliun.

Sektor unggulan masih didominasi oleh pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, serta pertanian, kehutanan, dan perikanan.

Di sisi perbankan, Kalimantan memiliki empat Bank Pembangunan Daerah (BPD), 53 Bank Perekonomian Rakyat (BPR), dan tiga Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS).

Total aset BPD di Kalimantan tumbuh menjadi Rp121,36 triliun pada 2024, meningkat 6,92 persen yoy.

Fungsi intermediasi perbankan juga optimal dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang naik menjadi Rp 84,49 triliun dan kredit yang disalurkan mencapai Rp 62,85 triliun.

Meski demikian, tantangan tetap ada. Rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) gross sedikit naik menjadi 3,15 persen, namun masih terjaga di bawah ambang batas 5 persen.

Stabilitas keuangan tetap kuat dengan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Current Account Saving Account (CASA) yang berada di kisaran 65-80 persen.

Dalam upaya memperkuat industri keuangan daerah, beberapa BPR dan BPRS di Kalimantan sedang melakukan konsolidasi melalui merger dan akuisisi. Langkah ini menyebabkan jumlah BPR berkurang dari 56 menjadi 53 pada akhir 2024.

“Konsolidasi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan memperbaiki tata kelola, agar sektor perbankan lebih sehat dan kompetitif,” kata Parjiman, yang akrab disapa Jimmy.

Penulis: Maul