Main Image
Benua Etam
Benua Etam | 07 Feb 2020

Subsidi Gas Melon Diisukan Dicabut, Pemkot Dan Pertamina Antisipasi Lonjakan Harga

KPFM SAMARINDA - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda bersama PT Pertamina berupaya mengantisipasi lonjakan harga dan kelangkaan gas elpiji 3 kilogram. Langkah ini diambil menyusul kabar penghapusan subsidi "gas melon" itu oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia.

Kedua pihak, baik pemkot maupun Pertamina telah sepakat menentukan mekanisme distribusi. Sebanyak 15 agen yang tersebar di Samarinda dipilih menjadi pemasok resmi gas elpiji 3 kilogram.

Pemerintah juga akan mensosialisasikan kepada masyarakat 446 pangkalan yang telah terdaftar di Pertamina, agar penyaluran subsidi gas melon tepat sasaran.

Asisten II Pemkot Samarinda, Nina Endang Rahayu mengatakan, pihak kecamatan dan kelurahan akan membantu mengawasi. Sehingga pembagiannya dapat dikontrol.

"Kalau tugas itu dilakukan semua oleh Pertamina, tidak mungkin," kata Nina Endang Rahayu saat ditemui usai rapat koordinasi Jumat, (7/2/2020) pagi.

Sales Brand Manager Pertamina, Ahmad Tohir memaparkan, pengawasan yang dilakukan Pertamina hanya dilakukan sampai di level agen.

Meski begitu, pihaknya bakal bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam mengawasi distribusi gas melon di kelas pangkalan. Bahkan akan memberi sanksi bagi pihak pangkalan apabila terbukti menaikkan harga.

"Akan dikenakan sanksi PHO (Pemutusan Hubungan Operasional)," tutup dia.

Mengenai Harga Eceran tertinggi (HET) gas elpiji 3 kilogram, kedua pihak masih menyusun tahapan pelaksanaannya.


Penulis: Reporter Magang
Editor: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵