KPFM SAMARINDA - Pembangunan dua tangki timbun yang disoal Forum Warga Cendana Peduli Keselamatan dan Lingkungan menuai respons pihak PT Pertamina.
Duduk perkaranya, warga keberatan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) yang akan dibangun di area PT Pertamina Patra Niaga (Persero), Jalan Cendana, Kelurahan Teluk Lerong Ulu, Kecamatan Samarinda Ulu, mengancam keselamatan lantaran dibangun berdekatan dengan permukiman mereka.
Kelompok warga yang menyuarakan perkara ini, merupakan warga Jalan Manunggal VI, dari lima RT, yaitu RT 36 sampai RT 40.
Region Manager Communication, Relation, and CSR Pertamina Kalimantan, Heppy Wulansari menerangkan, pihaknya sudah pernah melakukan pertemuan dengan warga.
Bahkan, Heppy mengaku, tuntutan warga mengenai usulan Corporate Social Responsbility (CSR) pun sudah diterima.
"Dalam waktu dekat akan disampaikan ke warga cendana. Kami sedang berkoordinasi dengan pertamina pusat," kata Heppy saat diwawancarai via telepon genggam, Senin (25/11/2019).
Meski begitu, tambah Heppy, tuntutan warga terkait usulan CSR masih harus dievaluasi. Prinsipnya, prosedur penanganan kasus ini sudah terlaksana.
"Kami tengah mengevaluasi, (usulan) yang bisa masuk dan tidak," ucapnya.
Mengenai sosialisasi pembangunan dua tangki timbun, Heppy menjelaskan, Pertamina sudah menyampaikan hal ini jauh-jauh hari kepada warga. Hanya saja, ketua RT di kawasan itu tutup usia.
"Kalau sosialisasi dari awal, polemiknya bisa meluas," imbuhnya.
Lebih jauh Heppy melanjutkan, pada dasarnya pendirian tangki timbun ini untuk kepentingan warga Samarinda. Kehadiran dua tangki timbun itu diharapkan menjawab ketersedian stok BBM saat kondisi darurat.
"Jadi, Samarinda tidak bergantung dengan Balikpapan lagi," terangnya.
Berdasarkan keterangan Heppy, saat ini ada 10 tangki timbun di Samarinda, dengan kapasitas keseluruhan 21.000 kiloliter (kl).
Dua tangki timbun yang dipersoal warga, kapasitasnya mencapai 3.200 dan 2.000 kl.
Pihak Pertamina juga menyebut, pengerjaan tangki pendam itu, telah melewati serangkaian kajian, termasuk upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup (UKL-UPL). Serta memiliki kajian dari aspek kesehatan dan keselamatan lingkungan.
Diwartakan sebelumnya, publik Samarinda yang tergabung dalam Forum Warga Cendana Peduli Keselamatan dan Lingkungan menolak pembangunan TBBM yang tengah dikerjakan PT Pertamina Patra Niaga (Persero).
Warga yang berserikat menolak pendirian dua tangki timbun milik Pertamina itu menyambangi pemangku kepentingan di Gedung DPRD Samarinda dan Balaikota Samarinda untuk meminta diadakannya Rapat Dengar Pendapat (RDP).
Humas Forum Warga Cendana Peduli Keselamatan dan Lingkungan, Umar Hadi Wiranto kepada sejumlah awak media mengatakan, warga yang tinggal di sekitar kantor Pertamina merasa was-was. Jaraknya cukup dekat dengan pemukiman warga.
"Apalagi warga mencium bau bahan bakar, hampir setiap hari," kata Umar, Senin (25/11/2019).
Dokumentasi: Kpfm Samarinda
Penulis: Maul
Editor : Agung
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima28 Nov 2019