968KPFM, Samarinda - Hujan dengan intensitas rendah hingga tinggi terus mengguyur Samarinda dalam beberapa hari terakhir. Imbasnya, publik Kota Tepian harus mulai waspada akan terjadinya musibah banjir, seperti yang terjadi di beberapa wilayah pada Sabtu (2/5/2020).
Sebagai garda terdepan ketika terjadi musibah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda harus memecah fokusnya dalam menangani banjir. Mengingat instansi tersebut termasuk dalam Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Sekretaris BPBD Kota Samarinda, Hendra AH menyebutkan, fokus utama jajarannya kini memang mencegah penyebaran virus korona. Tetapi jika terjadi banjir, pihaknya tetap akan turun ke lapangan dan membagi tim yang bertugas.
"Kalau menurut BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) saat ini seharusnya curah hujan berkurang. Namun beberapa hari ini selalu hujan deras. Tapi jika terjadi banjir kami akan tetap turun dan membagi tim yang bertugas," ucap Hendra, Sabtu (2/5/2020) siang.
Hendra mengungkapkan, saat ini BPBD Samarinda memiliki 78 tenaga kerja yang terbagi dari 40 petugas lapangan, dan 38 orang sebagai penginput data di kantor. Jumlah ini tentu saja masih cukup kurang, mengingat fokus tim terpecah untung penanganan Covid-19 dan banjir.
Beruntungnya, BPBD Kota Samarinda tidak sendirian dalam upaya penanganan banjir. Seperti diketahui, Kota Tepian memiliki unsur relawan yang begitu banyak dan tanggap jika terjadi bencana. Praktis, hadirnya mereka sangat membantu tim dalam mengatasi dua bencana sekaligus.
"Kami akan berkoordinasi dengan relawan untuk tambahan tenaga. Ini dilakukan agar jajarannya tidak kewalahan baik dalam menangani banjir, ataupun virus korona," ungkapnya.
Sebagai langkah antisipasi penanganan banjir, ujar Hendra, pihaknya telah membuat kajian risiko bencana di seluruh kecamatan yang ada di Kota Tepian. Berdasarkan hal tersebut, terdapat 34 daerah rawan banjir, dimana yang paling rentan adalah Kecamatan Samarinda Utara dan Kecamatan Sungai Pinang.
"Karena di sana daerah cekung, jadi air yang masuk ke daerah situ susah keluarnya. Apalagi jika Sungai Mahakam sedang pasang, otomatis air menjadi tertahan," imbuhnya.
Ditengah segala keterbatasan sumber daya manusia (SDM), BPBD Kota Samarinda mulai mempersiapkan suplemen agar jajarannya tetap fit dalam kondisi seperti ini.
"Kami mengimbangi dengan meminum suplemen dan vitamin. Diposko induk (Kantor BPBD Samarinda) juga diberlakukan 2 shift jaga setiap hari," tutup Hendra.
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima02 May 2020