968kpfm, Samarinda - Beberapa minggu belakangan, kasus penyakit mumps atau gondongan merebak di Kota Tepian. Bahkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda sempat melaporkan lebih dari 300 kasus anak yang menderita penyakit gondongan pada periode September hingga awal Oktober 2024.
Merespon kenaikan kasus penyakit gondongan di Samarinda, Kepala Dinkes Kaltim, Jaya Mualimin, membeberkan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh virus, serta dapat dengan cepat menular lewat cipratan air liur dan udara.
"Sebenarnya penyakit gondongan ini dapat diminimalisir dengan vaksinasi lengkap kepada anak yang disediakan pemerintah di setiap fasilitas kesehatan," sebut Jaya.
Menurut Jaya, penyakit gondongan bukanlah termasuk penyakit yang berbahaya. Namun penyakit ini akan menjadi berbahaya apabila disebabkan oleh difteri yang dapat menutup sistem pernafasan manusia.
Jaya memberi contoh pada 2023 lalu di Berau, dimana terdapat empat anak yang menderita gondongan akibat difteri. Dari empat kasus tersebut, tiga kasus menyebabkan kematian pada penderitanya. Oleh sebab itu pada tahun 2023, Dinkes Kaltim langsung gencar melakukan vaksinasi massal.
"Kalau untuk sekarang kita belum tahu penyebab dari penyakit gondongan yang terjadi di Samarinda. Karena untuk membedakan gondongan biasa atau yang disebabkan oleh difteri, harus melalui pemeriksaan oleh tenaga kesehatan," imbuh Jaya.
Untuk mencegah penyebaran penyakit gondongan, Jaya mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga perilaku hidup bersih dan sehat dengan selalu mencuci tangan sebelum makan. Kemudian masyarakat juga bisa mengenakan masker untuk mencegah penyebaran, serta bagi penderita gondongan setidaknya harus beristirahat dirumah masing-masing.
"Mereka juga bisa memeriksakan diri ke dokter untuk pemeriksaan, karena jika gondongan itu terjadi karena difteri tentunya akan berbahaya," pungkasnya.
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima05 Oct 2024