KPFM SAMARINDA - Suasana eks kompleks lokalisasi Loa Hui di Jalan Kurnia Makmur, RT 42, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan Ilir kembali mencekam.
Puluhan orang tak dikenal yang mengendarai 4 unit mobil dan puluhan motor, tiba-tiba datang ke lokasi yang kini bernama tempat hiburan malam (THM) Bukit Harapan tersebut pada Selasa (10/3/2020), sekitar pukul 22.00 Wita.
Dengan membawa senjata tajam dan balok, puluhan orang tak dikenal ini tampak merusak 31 wisma karaoke yang ada di dalam eks lokalisasi tersebut. Kaca-kaca wisma karaoke tampak pecah dan beberapa wanita pemandu karaoke berlarian ke arah hutan.
Tidak hanya menyasar wisma karaoke, motor-motor yang terparkir dan toko kelontong menjadi sasaran dari amukan mereka. Perusakan ini merupakan imbas dari kasus pembunuhan yang menimpa Kamaruddin (34), di THM Bukit Harapan pada Selasa (10/3) dinihari.
Kuat dugaan, sekelompok pria yang melakukan keonaran ini merupakan rekan-rekan Kamaruddin yang meminta kepolisian segera menangkap pelaku pembunuhan.
Salah satu wanita pemandu karaoke, Rere menuturkan, saat kejadian, hampir seluruh wisma karaoke diliburkan akibat terjadinya pembunuhan beberapa waktu yang lalu. Tetapi, tanpa diduga sekawanan orang tiba-tiba datang dan menghancurkan kaca-kaca bangunan.
"Saya langsung lari ke dalam, kemudian keluar lewat pintu belakang dan sembunyi di hutan," sahut Rere, Rabu (11/3) dinihari
Setelah puas melumpuhkan seluruh wisma karaoke di THM tersebut, puluhan pria tak dikenal ini langsung pergi entah kemana. Situasi yang mulai kondusif, membuat 150 wanita pemandu karaoke yang tampak bersembunyi, segera kembali ke wismanya untuk meminta pertolongan.
"Mau mengungsi saja ini mas. Situasinya masih tidak aman bagi kami untuk menetap," kata Rere.
Menerima informasi adanya keributan di eks lokalisasi Loa Hui, personel Polsek Samarinda Seberang, Polresta Samarinda, TNI, segera melakukan pengamanan di sekitar area tersebut. Tampak puluhan aparat bersenjata lengkap terus melakukan patroli untuk mengamankan warga sekitar.
Ditemui KPFM di lokasi kejadian, Kapolsek Samarinda Seberang, Kompol Suko Widodo membantah bahwa hal ini termasuk kategori penyerangan. Menurutnya, Kedatangan massa hanya untuk menanyakan kelanjutan kasus yang merenggut nyawa seorang rekannya.
"Mereka menuntut untuk menangkap pelaku pembunuhan. Saya sudah kerahkan anggota untuk mencari pelaku," tutur Suko, Rabu (11/3) dinihari.
Saat ini, kepolisian telah memeriksa 6 orang saksi dan sudah mengantongi identitas salah seorang pelaku pembunuhan di eks lokalisasi Loa Hui. Dirinya menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang, dan menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada petugas kepolisian.
"Serahkan semuanya kepada kami. Anggota saya masih berada di lapangan memburu para pelakunya. Kami sudah mengantongi identitas satu orang pelakunya," tutup Suko
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima11 Mar 2020