Terdampak Konflik di Sudan, Enam Warga Kaltim Bersyukur Injakkan Kaki di Kampung Halaman

968kpfm, Balikpapan - Sebanyak enam warga Kaltim yang bekerja dan menempuh pendidikan di Sudan akhirnya menginjakkan kaki di Benua Etam. Sebelumnya, Sudan dilanda konflik berkepanjangan sehingga mereka dievakuasi dari negara Benua Afrika tersebut dan dibawa pulang ke Tanah Air.

Tepat pada Jumat (5/5) pesawat yang mereka tumpangi dari Jakarta telah tiba di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan (SAMS) Balikpapan sekitar pukul 11.30 WITA setelah sebelumnya ditempatkan di Kantor Penghubung di Jakarta.

Kedatangan mereka langsung disambut Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi. Orang nomor dua di Benua Etam ini mengatakan, konflik di Sudan yang terus memanas memang membuat pemerintah dengan sigap bergerak cepat untuk mengevakuasi dan mendampingi para WNI yang berada disana. Koordinasi dikerahkan baik di pusat hingga daerah.

“Sesuai dengan arahan dari Kemendagri kita diminta untuk memfasilitasi kedatangan serta kepulangan mereka sampai ke rumah masing-masing. Hari ini kita sambut kedatangan mereka,dan kita terimakan kepada orang tua atau keluarga yang sudah menunggu," tutur Hadi, Jumat (5/5).

Eks Legislator Senayan ini menambahkan, kondisi psikis dan kesehatan para warga Kaltim terpantau baik dan sehat. Bahkan dalam penyambutan ini, Hadi turut menemui sejumlah keluarga WNI yang telah menanti sejak pagi hari.

“Alhamdulillah kondisi mereka semua sehat dan baik-baik saja. Pemerintah akan terus bantu dan dampingi. Terkait studi, nanti bisa dilihat aturannya karena kan dari luar negeri. Pokoknya sesuai dengan aturan yang ada. Semua akan dibantu dan kita akan proses secara adil. Semua untuk kepentingan warga Kaltim tentunya, ” pungkasnya.

Lebih lanjut Wagub Hadi juga berterimakasih dengan seluruh pihak yang telah membantu evakuasi hingga kepulangan keenam warga Kaltim ini bisa menginjakkan kaki di Benua Etam dengan selamat.

Berdasarkan data yang diperoleh, enam warga Kaltim yang berhasil dipulangkan dari Sudan berasal dari berbagai daerah, yakni tiga orang dari Samarinda, satu orang dari Paser, satu orang dari Penajam Paser Utara, serta satu orang dari Balikpapan.

Penulis: Fajar
Editor: Maul