968kpfm, Samarinda - Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) Samarinda bercerita mengenai situasi terkini industri pariwisata di Kota Tepian kepada Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi Wongso.
Perbincangan PUTRI dan Rusmadi berlangsung secara virtual pada Senin (16/8) lalu.
Lesunya industri pariwisata, yang dipandang dampak dari pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 jadi pokok bahasan.
Direktur Utama Rumah Ulin Arya sekaligus Ketua DPC PUTRI Samarinda, Sheila Achmad mengatakan, selama ini industri pariwisata dianggap bukan sektor esensial. Dia menyebutkan, pariwisata sering dipandang sebelah mata.
Beda dengan sektor perhotelan dan pusat perbelanjaan, yang saat ini masih diperkenankan beroperasi kala penerapan PPKM berbasis level.
"Kami yang (wisata) outdoor justru tidak boleh beroperasi. Padahal di sektor ini banyak pekerja yang harus tetap mencari nafkah. Kami juga sudah mengantongi sertifikat CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environment) dari Kementerian Pariwisata," sebut Sheila.
"Jadi untuk penerapan protokol kesehatan sudah kami berlakukan saat kami mengantongi sertifikat CHSE. Kalau begini, kan sertifikat itu menjadi sia-sia saja," sambungnya.
Sheila mengaku, Rumah Ulin Arya dan pelaku usaha pariwisata lainnya harus merumahkan sejumlah karyawan di masa PPKM.
Keputusan itu diambil karena tidak ada anggaran yang masuk. Sementara biaya operasional harus tetap berjalan. Namun, tidak ada aktivitas pengunjung.
Selain masalah biaya operasional, Sheila juga mengeluhkan sulitnya akses pelaku pariwisata untuk menerima vaksinasi. Padahal dia dan rekan sejawatnya sangat rentan terpapar covid-19.
"Kami berharap Pemkot Samarinda bisa memperhatikan para pelaku industri pariwisata," tandasnya.
Di tempat terpisah, Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi, meminta agar pelaku industri pariwisata bersabar. Dia menyebutkan, Pemkot Samarinda sejatinya ingin memberikan relaksasi.
Namun saat ini Kota Tepian mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat, sehingga pihaknya harus mematuhi kebijakan yang sudah ditetapkan.
"Kami yakin teman-teman pengelola di sektor pariwisata ini bisa disiplin menerapkan protokol kesehstan yang ketat. Tapi begini, persoalannya adalah pemkot harus tunduk terhadap kebijakan pusat," kata Rusmadi.
"Oleh sebab itu kita harus bersabar dan menunggu keputusan di tanggal 23 nanti. Semoga melihat trendnya yang terus melandai, sektor pariwisata bisa beroperasi kembali," tambahnya.
Ketika disinggung mengenai vaksinasi khusus pelaku pariwisata, orang nomor dua di Samarinda ini justru menyampaikan permohonan maaf.
Rusmadi mengaku masih kesulitan mendatangkan vaksin covid-19. "Untuk saat ini saya minta teman-teman di PUTRI bisa melakukan inventarisasi dulu yang belum menerima vaksin. Nanti kalau sudah tiba teman-teman akan menjadi prioritas," tutup Rusmadi.
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima19 Aug 2021