968kpfm, Samarinda - Pemukiman padat penduduk di Jalan Pangeran Diponegoro, RT 20, Kelurahan Bukuan, Kecamatan Palaran, diamuk si jago merah pada Selasa (28/5) sekitar pukul 11.30 WITA.
Menurut keterangan salah satu saksi mata, Adi, titik api pertama kali muncul dari salah satu rumah tunggal yang ada di tepi jalan. Saat itu pemilik rumah sempat memberi tahu Adi bahwa dia sedang membakar sampah di belakang rumah. Tidak lama, Adi merasakan hawa panas di dekat kediamannya. Begitu keluar dari rumah, betapa terkejutnya Adi melihat api telah membakar rumah tepat di dekat kediamannya.
"Jadi ketika keluar itu ada orang berteriak meminta tolong karena ada kebakaran. Jadi saya segera menghubungi petugas pemadam kebakaran untuk datang kesini. Api pertama kali membakar rumah di depan, kemudian menyambar ruko yang menjajakan toko bangunan, lalu membakar bangsalan sembilan pintu di belakang ruko," ucap Adi, Selasa (28/5).
Tidak berselang lama, truk tangki dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkar) Samarinda, dibantu PMK Swasta dan unsur relawan tiba di lokasi kejadian untuk memadamkan api. Setelah satu jam lebih berjibaku, akhirnya si jago merah berhasil dijinakkan oleh petugas pemadam kebakaran.
Kabid Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Disdamkar Samarinda, Teguh Setya Wardhana mengatakan, berdasarkan hasil pendataan, sebanyak tiga bangunan dengan rincian satu rumah tunggal, satu ruko, serta satu bangsal sembilan pintu hangus dilalap si jago merah.
"Untuk yang terdampak ada satu rumah tunggal. Kalau untuk penyebab kebakaran diduga akibat adanya aktivitas membakar sampah dari warga, karena angin kencang jadi api cepat menyebar ke bangunan warga. Tapi untuk lebih pastinya kami menunggu hasil penyelidikan pihak kepolisiaan," sebut Teguh.
Sementara itu, Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Ary Fadli melalui Kapolsek Palaran, Kompol Zarma Putra menerangkan, saat ini pihaknya telah melakukan penyelidikan di lokasi kejadian dan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang ada, termasuk pemilik rumah yang menjadi korban kebakaran untuk mengetahui penyebab pasti musibah ini.
"Kalau untuk dugaan kami sementara, kebakaran ini terjadi akibat korsleting listrik. Tapi saat ini kami masih memeriksa saksi-saksi untuk mengetahui pasti penyebab kebakaran," tegas Zarma.
Akibat musibah kebakaran ini, 10 kepala keluarga dengan jumlah 40 jiwa harus kehilangan tempat tinggalnya.
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima29 May 2024