Main Image
Ekonomi
Ekonomi | 20 Jun 2020

Tiga Bulan "Mati Suri", Kapal Wisata Jelajah Sungai Mahakam Kembali Berlayar

968kpfm, Samarinda - Wisata menyusuri Sungai Mahakam mulai beroperasi. Sebagai tanda aktif kembali, pengelola kapal wisata turut mengundang Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang beserta jajarannya untuk ikut serta menyusuri sungai terpanjang kedua di Indonesia ini, Sabtu (20/6/2020).

Ditemui usai kegiatan, orang nomor satu di Kota Tepian ini menuturkan, pihaknya sangat ingin menggairahkan kembali pariwisata di Samarinda, setelah "mati suri" selama 3 bulan akibat wabah Covid-19.

"Ya, meskipun masih ada keterbatasan tapi hari ini kapal wisata susur Sungai Mahakam sudah beroperasi kembali," kata Syaharie Jaang, Sabtu (20/6/2020) sore.

Meskipun begitu, pria yang akrab disapa Jaang ini tetap mengingatkan kepada pengelola kapal dan pengunjung, agar memperhatikan protokol kesehatan dalam penerapannya nanti. Salah satunya yakni hanya boleh membawa penumpang dari setengah kapasitasnya.

"Penting juga untuk mencuci tangan, mengenakan masker, menjaga jarak, dan tidak bersalaman. Selain itu kapasitas muatannya kami kurangi 50 persen," tambahnya.

Jika sebelumnya kapal wisata ini bersandar di Dermaga Pasar Pagi. Maka saat ini operasionalnya dipindahkan ke Dermaga Mahakam Hulu, Jalan Untung Suropati, Kecamatan Sungai Kunjang.

Jaang menyebutkan, Dermaga Pasar Pagi masih dalam tahap renovasi dan saat ini mulai dilakukan pengerjaan. Dirinya berharap renovasi Dermaga Pasar Pagi sudah bisa berfungsi pada bulan Desember nanti.

"Jika sudah selesai 100 persen, kami masukkan lagi di anggaran tahun 2021," singkatnya.

Senada dengan apa yang dilontarkan Jaang, Kepala Dinas Pariwisata Kota Samarinda, I Gusti Ayu Sulistiani, turut bahagia dengan kembalinya aktivitas pariwisata, khususnya jelajah Sungai Mahakam.

Hanya saja, wanita yang biasa dipanggil Ayu ini mengingatkan agar masyarakat dan pengelola kapal wisata tidak terlena, sehingga mengabaikan protokol kesehatan.

"Jangan sampai hanya karena ada pak wali kota saja ini diterapkan. Kami harapkan pengelola bisa konsisten," terang Ayu, Sabtu (20/6/2020).

Ditambahkannya, penting bagi pengelola ataupun masyarakat agar disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, karena ini merupakan tanggung jawab bersama.

"Takutnya nanti ketika diabaikan, jumlah kasus yang terinfeksi covid-19 akan bertambah. Yang rugi kita sendiri karena segala aktivitas pariwisata kembali ditutup," pungkasnya.

Penulis: Fajar
Editor: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵