Main Image
Kota Tepian
Kota Tepian | 18 Feb 2022

Tiga Petugas Damkar Sesak Nafas saat Padamkan Api di TPA Bukit Pinang

968kpfm, Samarinda - Berhari-hari sudah Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kota Samarinda berupaya memadamkan titik api yang membakar tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bukit Pinang, Jalan Pangeran Suryanata, Kelurahan Bukit Pinang, Samarinda Ulu.

Mereka selalu siap siaga ketika titik api mulai muncul. Bermodal masker, selang dan air, para petugas berjibaku di dalam kepulan asap putih bercampur gas metana dari hasil pembusukan sampah. Puncaknya pada Rabu (16/2) lalu, tiga anggota Disdamkar Kota Samarinda mengalami sesak nafas saat berupaya memadamkan api.

Dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kadisdamkar Kota Samarinda, Hendra AH, membenarkan bahwa tiga anggotanya mengalami sesak nafas saat memadamkan api di TPA Bukit Pinang. Salah satu faktor yang melatarbelakangi tumbangnya tiga penjinak api ini karena kelelahan.

"Namanya sampah ini sudah baunya menyengat kemudian ditambah asap itu cukup tebal, manusia seperti apapun tetap tidak kuat menahannya. Kemungkinan pas kelelahan juga, langsung ada yang kekurangan oksigen," ungkap Hendra AH, Kamis (17/2).

"Untuk saat ini ketiga orang itu kondisinya sudah sehat. Cuma perlu istirahat saja diberi sama oksigen murni. Sekarang kondisi mereka sudah membaik," sambungnya.

Tidak hanya kepulan asap, bahaya longsor juga menghantui mereka yang bertugas menjinakkan api di TPA Bukit Pinang. Di hari yang sama, tebing sampah yang baru masuk mengalami longsor akibat terus-terusan disiram air usai hujan deras mengguyur Kota Tepian.

Beruntung saat itu terdapat gundukan tanah yang menghalangi tebing sampah itu turun, sehingga tidak menimpa petugas damkar dan ekskavator yang beroperasi menggali tanah untuk mencari titik api yang ada di dalam tumpukan sampah.

Hendra memaparkan, sejauh ini pihaknya terus berupaya memadamkan api. Skemanya, alat berat mencoba menggali tanah untuk mencari titik api. Setelah berhasil menemukan, kemudian petugas damkar berupaya memadamkan menggunakan air.

"Ternyata titik api berada di dalam tumpukan sampah. Jadi masih ada bara yang menyala di dalam. Jadi kalau misalnya ekskavator lagi beroperasi, kita berupaya memadamkan bara saat dia membalik tanah. Cara ini sudah diterapkan sejak beberapa hari lalu," sebut Hendra.

Sampai saat ini, Hendra sudah mengerahkan posko 11, posko 3 dan posko 2 untuk berjaga di sekitar TPA Bukit Pinang.

"Sekarang titik api tersisa di bekas danau yang ditimbun sampah. Proses pemadaman sendiri sudah sekitar 65 persen. Kami terus bekerja siang dan malam untuk memadamkannya," tutup Hendra.

Penulis: Fajar
Editor: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵