Main Image
Ekonomi
Ekonomi | 08 Jul 2019

Tingkatkan Kompetensi Instruktur, BLK Samarinda Gelar KKIN Regional VII

Pendengar KP (Samarinda) - Balai Latihan Kerja (BLK) Samarinda menggelar kegiatan Kompetensi Keterampilan Instruktur Nasional (KKIN) Regional Kalimantan Timur (Kaltim), di Ballroom Swisbel Hotel Borneo Samarinda, pada Senin (8/7/2019) pagi.

Gelaran KKIN VII Regional Kaltim ini bertujuan untuk memotivasi instruktur agar bisa meningkatkan kompetensi mereka, mengukur dan melakukan pemetaan dalam pemantauan kompetensi, serta menghasilkan para instruktur yang profesional.

Dimulai sejak 8-12 Juli 2019, perhelatan ini diikuti 90 peserta dari empat provinsi di Kalimantan yaitu Kaltim, Kalsel, Kalteng, dan Kaltara. Dalam kompetisi ini, ada 9 macam kejuruan dari berbagai macam kompetensi yang dilombakan.

Staff ahli bidang ekonomi dan sumber daya manusia (SDM) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Republik Indonesia, Aris Wahyudi mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih kepada Direktorat Jenderal (Dirjen) Pembinaan, Pelatihan dan Produktivitas yang telah mengawal program pelatihan keterampilan tersebut.

"Ini menjadi tantangan kita semua dalam menghadapi globalisasi pada umumnya, dan perkembangan industri 4.0 pada khususnya," ujar Aris dalam sambutannya, Senin pagi.

Jika masyarakat tidak bisa memanfaatkan era digitalisasi teknologi saat ini, maka bukan tidak mungkin berdampak pada angkatan kerja di Indonesia nantinya. Artinya, secara tidak langsung jumlah pengangguran akan meningkat.

"Jika kita tidak responsif pada perkembangan teknologi, maka anak-anak kita dan angkatan kerja kita akan jadi penonton di negeri sendiri," lanjut Aris.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Kemenaker Republik Indonesia, sejak bulan Februari 2019, angkatan kerja di Indonesia mencapai 136 juta orang, dimana hampir 60 persen angkatan kerja tersebut didominasi oleh lulusan SMP.

Namun faktanya, dari tingkat pengangguran terbuka di Indonesia, kebanyakan jumlah pengangguran didominasi oleh lulusan SMK dan politeknik. Padahal Kemenaker berharap bahwa lulusan SMK dan Politeknik bisa langsung bekerja setelah pendidikannya usai.

Oleh karena itu, Aris menuturkan, pihaknya ingin seorang instruktur bisa berbagi ilmu dan keterampilan kepada orang-orang yang membutuhkan.

"Instruktur mempunyai peran untuk membawa orang agar memiliki keterampilan, dari yang tidak bisa masuk bursa kerja jadi bisa," imbuh Aris.

Dokumentasi: KPFM Samarinda / Muhammad Noor Fajar

Penuois: Fajar

Editor: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵