Tinjau Lokasi Karhutla, Beberapa Lokasi Di Tabang Masih Terbakar

KPFM SAMARINDA - Gubernur Provinsi Kaltim, Isran Noor, bersama dengan Kapolda Kaltim, Irjen Polisi Priyo Widyanto, dan Pangdam VI Mulawarman, Mayjen TNI Subiyanto, melakukan tinjauan lokasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di beberapa Kabupaten di Kaltim, pada Rabu (25/9/2019).

Dengan menggunakan Helikopter, Isran bersama rombongannya tampak mengunjungi beberapa wilayah yang terdampak musibah Karhutla seperti Kecamatan Tabang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kecamatan Muara Ancalong dan Senyiur, Kabupaten Kutai Timur (Kutim).

Ditemui KPFM usai tinjauannya, Isran menyampaikan, dari pantauan udara, memang ada beberapa lokasi yang masih terbakar, tetapi tidak seperti apa yang diberitakan beberapa media bahwa terjadi peningkatan karhutla di Provinsi Kaltim.

"Hanya ada beberapa wilayah di Kutai Kartanegara dan sebagian Kutai Timur yang ada titik apinya," ungkap Isran, Rabu (25/9) siang.

Menurut Isran, titik api yang terdeteksi oleh pihaknya melalui pantauan udara sebenarnya patut dipertanyakan, karena lokasinya jauh dari pemukiman warga. Meskipun jauh dari pemukiman, kawasan hutan tersebut memang dikelilingi oleh lahan gambut sehingga ketika musim kemarau, api dengan cepat melahap areal tersebut.

Tinjauan rombongan Gubernur ini bukan tanpa halangan, saat melintasi wilayah Tabang, rombongan tersebut harus melalui kepulan asap sekitar 6-7 menit yang menyelimuti langit hingga ketinggian 7.000 kaki.

"Masih ada kabut asap, kami sempat melalui kepulan asap sekitar 6 sampai 7 menit di wilayah Tabang," imbuhnya.

Berdasarkan peninjauan tersebut, mantan Bupati Kutim ini menyebutkan, pihaknya akan melakukan koordinasi bersama dengan Polda Kaltim dan Kodam VI Mulawarman, serta dibantu oleh personil kepolisian setempat untuk memadamkan titik api di beberapa lokasi yang terpantau.

Saat ini Pemprov Kaltim sedang melakukan evaluasi terkait berapa luasan hutan dan lahan yang terbakar. Isran juga berkomitmen untuk terus melakukan upaya pencegahan agar musibah karhutla yang terjadi tidak terulang lagi di kemudian hari.

"Gampang madamkan api itu, yang susah itu padamkan api asmara," celetuk Isran sembari bercanda dengan awak media.

Dokumentasi : Istimewa

Penulis : Fajar

Editor : Agung