968kpfm, Samarinda - Gelombang penolakan pembahasan Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) terus bergejolak di Indonesia, tidak terkecuali di Kota Tepian.
Di Samarinda, ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Nasional Anti Komunis Anak NKRI Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar unjuk rasa di Kantor DPRD Provinsi Kaltim, Jalan Teuku Umar pada Jumat (3/7/2020).
Pimpinan Aksi, Agus Wijaya mengatakan, pihaknya dengan tegas menolak RUU HIP untuk disahkan, serta akan mengawal dan mendukung Maklumat Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat terkait hal tersebut.
"Kami meminta dengan tegas agar pembahasan RUU HIP dibatalkan," ucap Agus Wijaya, Jumat (3/7/2020).
Agus --sapaan akrabnya-- menganggap bahwa RUU HIP sebagai sebuah aturan yang membangkitkan ideologi komunis dan sangat berbahaya bagi kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dalam rancangannya, beber Agus, ada beberapa bunyi Pancasila yang akan diubah. Salah satu yang berubah ialah sila pertama, dimana bunyinya akan diganti menjadi ketuhanan yang berkebudayaan.
Selain itu, Agus menginginkan agar tidak ada masuknya TAP MPRS Nomor 25 Tahun 1966 tentang bahaya komunis dan juga penjabarannya yang bisa mengembalikan paham tersebut ke Indonesia.
"Kami berharap anggota DPRD Kaltim bisa merespon aspirasi kami," sebutnya.
Sembari menyampaikan orasi di depan gerbang gedung DPRD Kaltim, 15 orang perwakilan massa diperkenankan untuk menemui wakil rakyat di Karang Paci guna menyampaikan suaranya.
"Jadi kami sudah menyiapkan surat keputusan bersama, agar dapat diteruskan oleh anggota DPRD Kaltim ke pemerintah pusat," terangnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arif Budiman, melalui Kabag Ops, Kompol Erick Budi Santoso menuturkan, pihaknya menurunkan kurang lebih 462 personel guna mengamankan aksi damai ini.
"Kami turunkan 462 personil dari Polresta Samarinda, kemudian BKO dari Brimob dan TNI," kata Erick, Jumat (3/7/2020).
Perwira melati satu ini turut mengapresiasi sikap dari demonstran yang menyampaikan pendapat di muka umum dengan tertib. Meski sempat terjadi kesalahpahaman, namun hal tersebut masih bisa teratasi.
"Tadi sempat ada kesalahpahaman saat perwakilan massa diperkenankan masuk. Namun secara umum kegiatan aksi ini berjalan dengan kondusif dan tertib," ujarnya
Lebih jauh, usai menemui perwakilan dari anggota DPRD Kaltim dan segala aspirasi para pengunjuk rasa terakomodir dengan baik, massa pun langsung membubarkan diri dengan tertib.
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima03 Jul 2020