Main Image
Kota Tepian
Kota Tepian | 25 Aug 2021

Tongkang Batu Bara Terbakar di Sungai Mahakam, KSOP Sebut Kegiatan Kapal Tak Terdata

968kpfm, Samarinda - Tongkang bermuatan batu bara bernama Boss 5 yang berada di perairan Sungai Mahakam mengalami swabakar pada Selasa (24/8) lalu. Asap tebal menjulang dari tongkang yang ditarik tugboat, Arek Suroboyo 5 itu.

Swabakar adalah fenomena yang terjadi pada batu bara ketika disimpan di storage atau stockpile dalam jangka waktu tertentu. Dampak asap tebal dari terbakarnya muatan emas hitam itu mengepul ke kawasan Big Mall Samarinda di Jalan Untung Suropati.

Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Samarinda menerima informasi terbakarnya tongkang batu bara itu dari Satuan Polairud Polresta Samarinda dan Dinas Perhubungan Samarinda, Selasa 24, A.

"Saat itu kami langsung luncurkan tim untuk melakukan pendinginan di bagian kubu-kubunya daripada tongkang yang dimaksud. Lalu kami minta kepada pemiliknya untuk melakukan pendinginan dengan chemical (metode pendinginan dengan nitrogen cair)," ungkap Kasi Keselamatan Berlayar dan Patroli KSOP Samarinda, Slamet Isyadi, Rabu (25/8).

Berdasarkan pemeriksaan KSOP Samarinda, jelas Slamet, tongkang tersebut keberadaannya masih simpang siur.

Bahkan pihaknya tidak mengetahui keberadaan tongkang ini karena kegiatannya belum terdata oleh sistem di KSOP Samarinda.

"Muatannya juga kami tidak tahu berapa volumenya karena kapal ini belum membuat permohonan. Izin untuk pengolongan juga belum ada masuk ke kami," ujarnya.

Meski begitu, agar asap yang ditimbulkan tak membahayakan masyarakat sekitar, Slamet meminta kepada pemilik kapal agar segera menarik tongkang tersebut ke arah hulu untuk kembali dilakukan pendinginan menggunakan chemical.

"Pemeriksaan saksi seperti nahkoda dan agen kapal juga tengah dilakukan oleh Satuan Polairud Polresta Samarinda untuk mengetahui penyebab pasti terjadinya swabakar ini," imbuh Slamet.


Penyebab swabakar belum diketahui

Dikonfirmasi terpisah, Kasat Polairud Polresta Samarinda, AKP Iwan Pamuji menerangkan, pihaknya masih mengambil keterangan saksi terkait peristiwa ini.

Menurutnya, tongkang tersebut telah memiliki izin gerak (berlayar). Namun, tak berani melakukan pengolongan lantaran tidak punya sertifikat keselamatan kapal.

"Proses perizinannya sedang diajukan makanya kapal itu menunggu. Pengakuannya sudah 12 hari menunggu, karena kalau tetap ngotot maka bisa terjerat pidana. Proses perizinan itu sendiri dilakukan di Jakarta," sebut Iwan Pamuji saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Belum diketahui penyebab pasti peristiwa swabakar tersebut. Akan tetapi, Iwan menduga hujan yang mengguyur Kota Tepian --julukan Samarinda-- pada Selasa (24/8) lalu, dapat menjadi salah satu faktor penyebab swabakar terjadi.

"Untuk sementara, kami meminta keterangan dulu dari nahkoda kapal dengan agennya untuk mengetahui penyebab terbakarnya batu bara itu," tandasnya.

Berdasarkan pengamatan di lapangan pada Rabu (25/8), tongkang Boss 5 bermuatan batu bara tersebut masih mengeluarkan asap putih tipis di tepi Sungai Mahakam. Belum ada upaya penarikan agar asap yang berbahaya ini tidak berdampak pada lingkungan sekitar.

Penulis: Fajar

Editor: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵