Main Image
Ekonomi
Ekonomi | 15 Feb 2025

Transformasi Pasar Rakyat, BI Kaltim Pacu Digitalisasi Menuju Standar SNI

968kpfm, Samarinda - Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Timur menggencarkan digitalisasi pasar rakyat guna memperkuat ekosistem keuangan digital di daerah. Dalam upaya ini, BI Kaltim bersinergi dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Provinsi Kaltim serta Dinas Perdagangan Kota Samarinda menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk "Pemetaan Digitalisasi Pasar Rakyat untuk Peningkatan Akseptasi Digital, Tata Kelola, dan Pemberdayaan Ekosistem Pasar Rakyat" pada 5-7 Februari 2025.

FGD menghadirkan akademisi dan pakar kewirausahaan, seperti Prof. Wawan Dhewanto dari School Business Management ITB, Dr. Lik Gayantini Ari dari Tim Ahli Tatanan Pasar Rakyat Jawa Barat, serta praktisi bisnis Nur Islami Javad dan Dr. Arianne Muthia Zahra. Mereka membahas strategi percepatan digitalisasi pasar rakyat agar mampu meningkatkan daya saing pedagang dan memperkuat transaksi non-tunai.

Kepala Perwakilan BI Kaltim, Budi Widihartanto, menegaskan bahwa inisiatif ini bertujuan menciptakan pasar rakyat yang lebih modern dan efisien. "Sinergi ini memastikan ekosistem digital pasar rakyat berkembang dengan baik sehingga memberikan manfaat bagi pedagang, konsumen, dan perekonomian Kota Samarinda secara keseluruhan," ujar Budi.

Salah satu aspek penting yang dibahas adalah penerapan sistem pembayaran digital menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Langkah ini sejalan dengan program percepatan dan perluasan digitalisasi daerah sebagaimana tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 3 Tahun 2021. Pemerintah Kota Samarinda menargetkan seluruh pasar rakyat di wilayahnya memenuhi standar SNI 8152:2021, yang salah satu persyaratannya adalah penerapan digitalisasi.

Dinas Perdagangan Kota Samarinda mencatat, saat ini baru dua pasar rakyat yang berstandar SNI. Kepala Dinas Perdagangan, Nurrahmani, menegaskan komitmennya untuk mempercepat digitalisasi di seluruh pasar rakyat. "Kami ingin seluruh pasar rakyat di Samarinda memenuhi standar SNI, sehingga sistem perdagangan lebih modern dan efisien," katanya.

Tim SBM ITB turut melakukan survei terhadap pedagang di tiga lokasi, yakni Pasar Palaran, Pasar Merdeka, dan Pasar Citra Niaga. Survei ini bertujuan memetakan kebutuhan, tantangan, serta peluang penerapan digitalisasi dalam ekosistem pasar rakyat. Sejak 2022, program Pasar S.I.AP QRIS telah diterapkan untuk meningkatkan transaksi digital di pasar tradisional.

Ke depan, penguatan ekosistem digital di pasar rakyat akan difokuskan pada edukasi dan literasi digital, pembangunan infrastruktur pendukung, serta meningkatkan kepercayaan pedagang dan konsumen terhadap transaksi digital. BI Kaltim bersama mitra strategisnya berkomitmen memperkuat sinergi demi memastikan pertumbuhan ekonomi daerah yang inklusif dan berkelanjutan.

Penulis: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵