Main Image
Kota Tepian
Kota Tepian | 06 May 2024

Transportasi dan Pangan jadi Pendorong Utama Inflasi di Kaltim pada April 2024

968kpfm, Samarinda - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kaltim melaporkan, laju inflasi pada periode April 2024 terjadi akibat meningkatnya permintaan bahan pangan dan kenaikan tarif angkutan udara.

Kepala KPw BI Kaltim, Budi Widihartanto menyebutkan, kenaikan inflasi ini, terjadi dalam momen Hari Raya Besar Keagamaan (HBKN) Ramadan dan Idulfitri.

Berdasarkan data yang dibagikan perpanjangan tangan bank sentral tersebut, indeks harga konsumen (IHK) gabungan empat kota IHK di Kaltim tercatat sebesar 0,70 persen (mtm) atau sebesar 3,21 persen (yoy) pada April 2024.

Kendati demikian, Budi memandang, inflasi periode April di Kaltim, merupakan inflasi mtm terendah ketiga di Pulau Kalimantan. Secara kumulatif, inflasi hingga April 2024 tercatat sebesar 1,56 persen (ytd).

"Inflasi disumbang dari kelompok makanan, minuman dan tembakau. Yakni menyumbang inflasi terbesar dengan andil 0,35 persen (mtm) dan tingkat inflasi sebesar 1,18 persen (mtm). Utamanya kenaikan harga komoditas hortikultura dan daging ayam ras," tulis Budi, dalam siaran resminya.

Budi menilai, terbatasnya pasokan tomat dan bawang merah yang disebabkan banjir di sejumlah sentra produksi, menyebabkan kenaikan Harga.

Kemudian, derasnya arus mudik dan arus balik dalam momen Idulfitri, mendorong tingginya permintaan terhadap tiket pesawat yang memicu inflasi kelompok transportasi sebesar 1,43 persen (mtm) dengan andil 0,19 persen (mtm).

"Pada periode ini, terdapat koreksi harga komoditas seperti ikan layang dan sayur-sayuran (kacang panjang, bayam, kangkung) dan cabai rawit, seiring dengan kecukupan pasokan," sebut Budi.

Sebagai upaya menjaga keterjangkauan harga, TPID provinsi hingga kabupaten/kota secara masif menggelar gerakan pangan murah maupun pasar murah. Termasuk sidak pasar.

Upaya pengendalian inflasi selama Ramadan dan Idulfitri terus digalakkan melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

"Kolaborai BI Kaltim dan TPID dengan banyak pihak dalam menjalankan program pengendalian inflasi melalui strategi 4K yakni ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi rantai pasok, dan komunikasi efektif," kata Budi.

"Hal ini perlu dilakukan karena inflasi yang terkendali diharapkan dapat menjadi momentum pertumbuhan ekonomi Kaltim menuju masyarakat lebih Makmur," terang Budi.

Penulis: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵