968kpfm, Berau - Gairah pariwisata Kaltim yang terpuruk akibat pandemi covid-19, perlahan bangkit.
Pemerintah mendorong pelaku usaha untuk mengantongi sertifikat cleanliness, health, safety, environmental, sustainability (CHSE) sebagai salah satu upaya mempercepat pemulihan sektor pariwisata.
Di Kaltim, sertifikat CHSE ini diberikan pada sejumlah unit usaha, yang masuk dalam industri pariwisata. Seperti destinasi wisata, hotel, restoran, dan lainnya.
Menurut, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim, Sri Wahyuni, CHSE sangat penting untuk mendukung pemulihan pariwisata.
Kendati demikian, Sri tidak memungkiri bahwa di lapangan ketetapan ini menuai pro kontra. Hotel atau destinasi wisata, yang telah mempunyai CHSE dinilai tidak ada bedanya.
"Kami sudah mengumpulkan nama destinasi wisata, hotel, restoran dan lainnya yang memiliki sertifikat CHSE. Data ini sudah disebar ke seluruh OPD, agar hanya yang punya sertifikat yang bisa kerja sama dengan pemerintah untuk menyelenggarakan event," kata Sri saat Capacity Building dan Temu Wartawan Ekonomi dan Bisnis Kaltim Tahun 2021 di Pulau Maratua, Berau.
278 usaha pariwisata Kaltim tersertifikasi CHSE
Data dari PT Superintending Company of Indonesia (Sucofindo) secara nasional, pada 2020 ada 5.863 yang menerima sertifikat CHSE. Sedangkan di Kaltim terdapat 149 usaha.
Pada 2021, pemberian sertifikat CHSE mencapai target, yakni sebanyak 129 unit usaha di Kaltim.
"Total dalam dua tahun terakhir di Kaltim, pemberian sertifikat CHSE ada 278 unit usaha," jelas Sri.
Jadi andalan, objek wisata di Berau telah memiliki sertifikat CHSE
Bersamaan, Kadispar Berau, Masrani meyakinkan masyarakat kalau destinasi wisata di wilayahnya telah menerapkan protokol kesehatan. Pengelola objek wisata, mulai dari resort hingga restoran sudah banyak yang mengantongi sertifikat CHSE.
Lebih-lebih homestay di Pulau Maratua, yang ramah dengan untuk pelancong backpacker.
"Selain itu kami terus meningkatkan sarana pendukung kesehatan dan pelaksanaan vaksinasi covid-19 yang digencarkan," tandasnya.
Tentang sertifikat CHSE
Di masa pandemi covid-19, faktor kesehatan dan keamanan jadi aspek penting dalam industri pariwisata. Maka dari itu, pemerintah mulai mengetatkan protokol kesehatan terhadap sektor ekonomi ini.
CHSE jadi standar terbaru industri pariwisata Indonesia, agar pulih dari dampak virus corona. Dilansir dari chse.kemenparekraf.go.id, protokol kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Penulis: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima10 Nov 2021