968kpfm, Samarinda - Tujuh hari sudah Diaman (42) mendapat perawatan intensif di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie setelah petugas kebersihan jalan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda itu mengalami insiden kecelakaan saat bertugas di depan Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Jumat (16/9).
Tepat di hari ketujuh perawatan, pria 42 tahun itu menghembuskan nafas terakhirnya pada Kamis (22/9) sekitar pukul 08.15 WITA. Hal itu disampaikan Humas RSUD Abdoel Wahab Sjahranie, dr Arysia Andhina dalam keterangan tertulisnya.
"Kondisi korban sejak awal tiba dalam keadaan koma. Keadaannya terus memburuk hingga meninggal dunia," singkat perempuan yang akrab disapa dr Sisi ini, Kamis (22/9).
Dijemput oleh keluarga dari kamar mayat, jenazah Diaman segera dibawa ke rumah duka di Jalan Slamet Riyadi, Gang Mujahiddin, Kelurahan Karang Asam Ulu, Sungai Kunjang. Kedatangan jenazah pria beranak dua ini langsung disambut isak tangis dari pihak keluarga yang sudah berkumpul.
Tepat setelah salat Dzuhur, jenazah Diaman digotong oleh keluarga dan kerabat ke Langgar Al-Ikhlas yang tidak jauh dari tempat tinggalnya untuk disalatkan. Setelah semuanya selesai, jenazah segera dibawa ke kuburan yang berlokasi di Jalan Kemangi II, Kelurahan Karang Asam Ulu, Sungai Kunjang untuk dikebumikan.
Kehilangan tak hanya dirasakan oleh keluarga besar Diaman, melainkan dari DLH Samarinda juga. Dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kepala DLH Samarinda, Nurrahmani mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan. Lantaran korban merupakan tulang punggung keluarga, perempuan yang akrab disapa Yama ini menawarkan kepada pihak keluarga untuk bergabung di DLH Samarinda.
"Biasanya kami itu menawarkan lagi kepada pihak keluarga untuk bergabung kepada DLH, karena kami ada pengecualian bagi petugas yang sakit, meninggal dunia dalam tugas, itu kami coba tawarkan lagi kepada keluarga apakah mau bergabung dengan kami di DLH Samarinda," imbuh Yama.
Berkaca dari insiden ini, Yama telah menegaskan kepada koordinator lapangan (Korlap) petugas kebersihan jalan agar mengarahkan pekerjanya untuk tidak menjalankan aktivitasnya sebelum pukul 05.30 WITA, karena kondisi jalan yang masih sangat gelap.
Selain itu, petugas kebersihan jalan juga dihimbau agar selalu mengenakan pakaian yang memantulkan cahaya yang telah dibagikan serta memasang tempat sampah di area mereka bekerja. Hal ini dilakukan agar terlihat oleh pengguna jalan sehingga insiden seperti ini tidak terulang lagi.
"Kalau ada yang sudah rusak (pakaian) akan kami berikan lagi. Setidaknya salah satu dari alat tersebut harus digunakan saat membersihkan jalan. Kejadian ini tentu membuat kami belajar, sehingga hal yang sama tidak terulang lagi," pungkasnya.
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima22 Sep 2022