Pendengar KP (Samarinda) - Aksi unjuk rasa yang dilakukan sejumlah mahasiswa, yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Karst Kaltim, berlangsung ricuh.
Demonstrasi sendiri berlangsung di depan Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda, Senin (25/3), sekitar pukul 11.00 WITA.
Massa yang menuntut agar Pemprov Kaltim menghentikan pembangunan pabrik semen di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dan Berau ini awalnya berlangsung kondusif. Namun, akibat aksinya tidak dihiraukan oleh Gubernur Kaltim, Isran Noor, massa mulai mencoba membuat kekacauan dengan menghalau sebuah truk kontainer yang sedang lewat di kawasan itu.
Dari pantauan KPFM, terlihat para mahasiswa menaiki truk tersebut dan melompat-lompat di atasnya. Bahkan akibat ulah mahasiswa ini, ruas jalan di sekitar Kantor Gubernur Kaltim mengalami kemacetan cukup parah, sehingga harus ditutup dan dialihkan oleh aparat kepolisian.
Tak hanya itu, mahasiswa yang kecewa karena tidak ditemui oleh satupun perwakilan pemerintahan tampak membakar ban di depan pagar Kantor Gubernur, dan mencoba memaksa masuk. Akhirnya, setelah mencoba mendorong berkali-kali, pagar milik Pemprov Kaltim itu roboh.
Sontak, aksi ini memicu aparat kepolisian untuk menghadang pendemo untuk memasuki halaman Kantor Gubernur. Akibatnya, aksi saling dorong pun tak dapat terhindarkan lagi. Massa yang tidak terima atas perlakuan polisi tampak melempari aparat dengan batu.
Atas kejadian ini, dua orang anggota kepolisian mengalami luka akibat terkena lemparan batu dari mahasiswa. Kedua polisi ini pun segera dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut.
Menanggapi aksi ini, Gubernur Kaltim, Isran Noor mengatakan, dirinya telah mendengarkan tuntutan yang disampaikan mahasiswa.
"Tidak apa apa, bagus aja itu, mereka minta didengarkan gubernur, saya sudah dengarkan dari tadi di ruangan atas," ucap Isran, Senin (25/3) siang.
Isran menganggap bahwa, para mahasiswa ini banyak yang tidak paham dengan masalah yang ada. Mereka mempermasalahkan pabrik semen yang menurut mereka dekat dengan karst, padahal lokasinya tidak berdekatan.
"Bukan, bukan karst. Kalau karst, kan ada di Sandaran," tegas Isran.
Hingga sekitar pukul 16.00 WITA, terpantau aksi dari mahasiswa ini masih terus berlanjut. Akibat aksi anarkis dari kelompok mahasiswa ini, terpantau banyak fasilitas umum di Kantor Gubernur rusak.
Dokumentasi: KPFM Samarinda / Muhammad Noor Fajar
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima25 Mar 2019