KPFM SAMARINDA - Unjuk rasa mahasiswa di depan Gedung DPRD Kaltim, menjadi berkah tersendiri bagi beberapa pedagang kaki lima yang berjualan di tengah gejolak penolakan mahasiswa terhadap Revisi UU KPK dan RKUHP, pada Senin (30/9/2019).
Dari pantauan KPFM sepanjang jalan Teuku Umar, utamanya yang berdekatan dari lokasi unjuk rasa, beberapa pedagang sudah mulai memasang lapaknya dan mencoba mengais rejeki dari adanya unjuk rasa para mahasiswa ini.
Salah satu pedagang, Ibu Hasni mengatakan, dirinya baru saja berjualan disini karena ikut teman-teman pedagang lainnya yang berjualan di sekitar Gedung DPRD Kaltim. Dirinya mengaku bahwa dimana ada keramaian disitu juga dirinya akan berjualan.
"Saya baru ini jualan disini ikut sama teman-teman saja," ungkap Ibu Hasni, Senin (30/9) siang.
Dirinya juga tidak takut jika dagangannya terhambur akibat aksi unjuk rasa tersebut. Menurutnya, jika memang aksi unjuk rasa ini berakhir ricuh maka dirinya segera mengevakuasi dagangannya untuk diungsikan ketempat yang aman.
"Ini sudah resiko jualan, jadi ya tidak apa-apa," tambahnya.
Berbeda dengan ibu Hasni, salah satu pedagang yang biasa berjualan di sekitar Gedung DPRD Kaltim yang tidak mau disebutkan namanya tampak menyayangkan aksi unjuk rasa yang selama ini berbuntut dengan aksi pengerusakan dan anarkis.
Menurutnya, boleh-boleh saja untuk melakukan unjuk rasa, selama dalam penyampaian pendapatan tersebut bisa berjalan dengan tertib tanpa harus merusak fasilitas.
"Kalau untuk memeperjuangkan hal-hal yang harus diperjuangkan ya pasti setuju saja, tetapi saya sangat menyayangkan dampak dari aksi tersebut yang membuat beberapa fasilitas menjadi rusak," ucapnya, Senin (30/9) siang.
Dirinya berharap aksi unjuk rasa yang berjalan ketiga kalinya pada hari ini (Senin) bisa berjalan dengan tertib, dan tidak menyebabkan kerusakan fasilitas di sekitar Gedung DPRD Kaltim.
Dokumentasi : KPFM Samarinda
Penulis : Fajar
Editor : Agung
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima30 Sep 2019