KPFM Samarinda - Melalui aplikasi Urundata, ratusan mahasiswa berkontribusi dalam pemulihan hutan dan bentang alam yang ada di Kaltim. Lewat data-data yang terkumpul, diharapkan dapat menjawab secara rinci masalah terdegradasi, dan tutupan lahan.
Urundata merupakan sebuah proyek pengumpulan data yang melibatkan berbagai elemen masyarakat untuk menghasilkan data berkualitas.
Kegiatan yang tergabung dalam Konsorsium Restore+ di Indonesia ini dilaksanakan oleh WWF Indonesia, World Agroforestry Center (ICRAF), WRI Indonesia, dan International Institute for Applied Systems Analysis (IIASA), yang bekerja sama dengan 4 perguruaan tinggi di Kaltim.
Climate dan Energy Program Manager WWF Indonesia, Zulfira Warta kepada awak media di Samarinda mengatakan, Urundata berupaya menghubungkan pembelajaran yang diperoleh dari kegiatan restorasi di tingkat tapak, dengan kajian ilmiah lnformasi yang didapatkan guna berbagai skenario kebijakan restorasi yang mempertimbangkan dampak lintas sektor seperti kesejahteraan masyarakat setempat, pembangunan ekonomi, ketahanan pangan, penyediaan energi, dan perlindungan keanekaragaman hayati.
"Data urun daya atau crowdsourcing dari Urundata ini berpotensi dapat digunakan sebagai bahan verifikasi dan salah satu masukan untuk pembuatan peta tutupan lahan, yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk pembangunan di Kaltim yang berkelanjutan," kata Zul--sapaan akrabnya--dalam acara Pemetaan Potensi Restorasi di Kalimantan Timur, serta Pengumuman Hasil Urunan Data Putaran 1 dan Peluncuran Urunan Data Putaran 2 di Hotel Selyca Mulia, Samarinda, Kamis (5/9/2019).
Forest and climate specialist WWF Hultera mengungkapkan, rata-rata kemampuan pengguna dalam memainkan Urunan Data Tutupan Lahan Kalimantan Timur dengan menggunakan citra resolusi tinggi pada aplikasi adalah 77% sesuai dengan ahli.
Hal ini mengindikasikan bahwa peserta memahami citra tutupan lahan yang disajikan dengan baik. Edukasi tentang tutupan lahan yang telah diberikan oleh tim Urundata ke masing-masing perguruan tinggi juga tampaknya berpengaruh positif terhadap pengetahuan mahasiswa, terutama bagi mereka yang belum pernah mendapatkan kelas penginderaan jauh atau interpretasi citra satelit.
Wakil Dekan ll Fakultas Pertanian Universitas 17 Agustus 1945, Noor Jannah menambahkan, ratusan mahasiswa telah merasakan dampak positif dari kegiatan Urunan Data tersebut.
"Mahasiswa mendapatkan ilmu baru terkait interpretasi citra satelit dan pentingnya merestorasi hutan untuk generasi mendatang," ucapnya.
Walau tidak semua mahasiswa berasal dari jurusan sains, mereka tetap antusias mendengarkan sambil berkontribusi positif tehadap upaya pemulihan hutan dan bentang alam," pungkasnya.
Dokumentasi: Kpfm Samarinda
Penulis: Maul
Editor : Agung
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima06 Sep 2019