KPFM SAMARINDA - Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang angkat bicara soal kasus dugaan pengeroyokan yang dilakukan oknum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) terhadap delapan mahasiswa di sebuah warung kopi di Jalan KH Wahid Hasyim pada Jumat (9/8) pekan lalu.
Menurut orang nomor satu di Samarinda itu, pihaknya masih menyelidiki kasus ini di lingkup intern. Dia juga menyebut, pengembangan kasus penganiayaan itu bakal menjadi tugas dari wakil wali kota (Wawali) yang baru.
"Itu salah satu daripada tugas wakil wali kota," kata Jaang, usai pelantikan Muhammad Barkati sebagai Wawali Samarinda, di Pendopo Odah Etam, Jalan Gajah Mada, Samarinda, Kamis (15/8).
Meski para korban telah membuat laporan di kepolisian, Jaang berharap, insiden ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan.
"Ya, kalau bisa dimediasi. Bagaimanapun satpol pp itu juga penegak hukum," ucapnya.
Terpisah, Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Vendra Riviyanto, menuturkan, pihaknya telah memeriksa saksi-saksi aksi pemukulan itu.
Hanya saja, petugas kepolisian belum menerima bukti yang dijadikan penguat dalam laporan tersebut.
"Belum (menerima)," singkat Vendra, Kamis (15/8/2019).
Diketahui, aksi dugaan pemukulan 8 mahasiswa oleh oknum Satpol PP Samarinda ini terjadi saat razia cipta kondisi Idul adha di Jalan KH Wahid Hasyim, Jumat (9/8/2019) malam.
Kala razia puluhan Anggota Satpol PP memeriksa Kartu Tanda Penduduk (KTP). Kedelapan pemuda ini sedang berada di Warung Kopi sekitar pukul 23.00 Wita.
Awalnya Satpol PP merazia identitas pengunjung rumah biliar di belakang warung kopi milik salah seorang mahasiswa yang menjadi korban.
Dokumentasi: Kpfm Samarinda
Penulis: Maul
Editor : Agung
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima16 Aug 2019