968kpfm, Samarinda - Pertamina menganjurkan warga menggunakan tabung gas elpiji non subsidi atau bright gas 5,5 kilogram (kg) atau 12 kg. Seruan ini ditujukan menyikapi kelangkaan tabung melon atau tabung gas elpiji 3 kilogram di Samarinda.
Menurut Area Manager Communication, Relations dan CSR Patra Niaga Regional Kalimantan, Arya Yusa Dwicandra, target pasar elpiji 3 kilogram untuk masyarakat kurang mampu. Namun, masih banyak warga berpenghasilan lebih, yang memakai tabung gas melon.
"Fakta di lapangan, masyarakat yang dikatakan ekonominya mampu dengan memiliki mobil dan motor bagus, justru membeli elpiji subsidi. Makanya kami himbau agar masyarakat yang mampu dapat beralih ke elpiji non subsidi," kata Arya, belum lama ini.
Menyikapi persoalan ini, Pertamina, kata Arya, akan melakukan pendataan ulang terhadap agen dan pangkalan elpiji di Samarinda. Terlebih, pihaknya mesti memastikan ketersediaan elpiji 3 kilogram menjelang Iduladha pada akhir Juni mendatang.
Berdasarkan penuturan Arya, jumlah elpiji subsidi di Samarinda sebenarnya melebihi kuota hingga 8 persen. Ini untuk periode distribusi Januari-Mei 2023.
"Kuota LPG bersubsidi untuk Samarinda adalah 26.838 metrik ton atau sekitar 8,9 juta tabung. Tapi sampai Mei ini, kami telah mendistribusikan sekitar 12.030 metrik ton atau sekitar 4 juta tabung. Padahal Kuota yang seharusnya tersalur hingga Mei 2023 adalah 10.800 metrik ton atau 3,6 juta tabung," papar Arya, Selasa (13/6).
Terkait kelangkaan elpiji di Samarinda, Pertamina bakal mengatur distribusi elpiji subsidi agar tepat sasaran hingga akhir tahun.
Editor: Maul
Penulis: Fajar
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima15 Jun 2023