Warga Tolak Pembangunan SMP di Lahan SD 011

KPFM Samarinda - Sejumlah warga melakukan aksi unjuk rasa di SD 011, yang terletak di kawasan Jalan Gerilya, Kecamatan Sungai Pinang, Rabu (23/10/2019) pagi. Kelompok warga, yang merupakan wali murid tersebut menolak wadah anak-anak mereka menimba ilmu pindah ke SD 016 di Jalan Proklamasi.

Sedikitnya ada 100 wali murid berserikat dalam demonstrasi itu, sembari membawa spanduk sepanjang 6 meter bertuliskan penolakan pemindahan. Dari informasi yang diterima warga, SD 011 bakal direnovasi guna pembangunan SMP 48.

Salah satu wali murid, Lina mengatakan SD 016 yang menjadi lokasi pemindahan rawan banjir.

"Pemerintah harus mencari tempat lain," tegas Lina, Rabu (23/10/2019).

Terpisah, Kabid Sekolah Dasar Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Samarinda, Djoko Iriandono membenarkan adanya rencana pembangunan SMP 48 di lahan SD 011 di Jalan Gerilya.

"Tapi masih rencana," sebut Djoko, saat dihubungi lewat saluran telepon, Rabu (23/10/2019).

Djoko juga mengamini kalau bangunan SD 011 didirikan di atas tanah wakaf warga, sekitar tahun 1980-an. Dia juga telah menemui warga untuk menyampaikan permasalahan yang sebenarnya terjadi.

Djoko bercerita, Disdik Samarinda telah berupaya mencari lahan yang memungkinkan dibangun SMP di kawasan Jalan Gerilya, dan akan diresmikan pada 2020. Setidaknya untuk membangun sebuah sekolah dibutuhkan lahan seluas 1,5 hektare.

“Kami mencoba cari solusi tetapi tidak mendapatkan lokasi. Akhirnya kami melakukan evaluasi di tingkat SD, apakah ada SD yang siswanya dapat digabung dengan SD-SD lain,” terang Djoko.

Di SD tujuan, tambah Joko, akan menampung sekira 300 murid SD 011. Bahkan akan dibangun kelas-kelas baru. Kendati mendapat penolakan, pihaknya tak bisa memaksakan rencana pemindahan itu. Dia bilang, bakal ada pertemuan lanjutan antara wali murid dengan pihak Disdik, demi menemukan jalan keluar.

“Rencana dibangun SMP ini, kan untuk memudahkan masyarakat, supaya tidak kesulitan nanti anaknya mau melanjutkan ke mana. Kalau ada penolakan seperti ini, ya, kita harus duduk bersama dulu supaya ada win-win solution,” tandasnya.

Dokumentasi: Kpfm Samarinda

Penulis: Maul

Editor : Agung