968kpfm, Samarinda - Sebanyak 50 sapi di Benua Etam terdeteksi terjangkit penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) selama Januari 2025. Kasus-kasus ini tersebar di tiga wilayah, yakni Kabupaten Paser, Kabupaten Kutai Kartanegara, dan Samarinda.
Menyikapi hal tersebut, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kaltim segera mengambil tindakan pengendalian guna mencegah penyebaran lebih luas, terutama menjelang Ramadan, perayaan Idulfitri dan Iduladha.
Menurut data DPKH Kaltim, Kabupaten Paser mencatat kasus terbanyak dengan total 41 sapi terinfeksi. Dari jumlah tersebut, 39 ekor dinyatakan sembuh, sedangkan 1 ekor mati dan 1 ekor lainnya dipotong.
Di Kabupaten Kutai Kartanegara, terdapat 4 kasus, di mana seluruh sapi yang terjangkit dipotong. Sementara itu, Kota Samarinda melaporkan 5 kasus dengan rincian 1 ekor sembuh dan 4 ekor dipotong.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan DPKH Kaltim, Dyah Anggraini, menjelaskan bahwa pihaknya telah menurunkan tim dokter hewan untuk menangani kasus ini di lapangan.
"Kami bergerak cepat dengan menerapkan langkah-langkah biosecurity untuk menekan penyebaran penyakit," imbuh Dyah.
Dyah juga mengingatkan para peternak agar aktif melakukan disinfeksi mandiri pada kandang dan hewan ternaknya. Selain itu, DPKH akan mengintensifkan vaksinasi serta pengambilan sampel untuk uji laboratorium demi memastikan ternak tetap sehat.
“Menjelang Ramadan dan Idulfitri, kami akan mengerahkan tim ke seluruh kabupaten/kota untuk memantau kondisi hewan ternak secara langsung. Harapannya, wabah ini bisa terkendali sebelum masa-masa penting tersebut,” tutup Dyah.
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima16 Jan 2025