Main Image
Kota Tepian
Kota Tepian | 03 Dec 2020

Waspada Tanah Longsor, Kawasan Selili Dianggap Paling Rawan

968kpfm, Samarinda - Tidak hanya membuat curah hujan menjadi cukup tinggi, La Nina juga menimbulkan efek buruk di wilayah yang terdampak akibat terjadinya anomali cuaca di Samudera Pasifik. Tentunya, Kota Tepian menjadi salah satu wilayah yang merasakan dampak dari fenomena La Nina tahun ini.

Memasuki bulan Desember ini saja, Samarinda sudah diterpa musibah banjir yang melanda beberapa kawasan seperti Bengkuring dan Perumahan Griya Mukti. Selain itu, bencana tanah longsor juga meneror publik Kota Tepian yang tinggal di kawasan perbukitan seperti Kelurahan Selili.

Plt Kalak BPBD Samarinda, Wahiduddin mengatakan, masyarakat memang perlu waspada di tengah cuaca ekstrem seperti saat ini. Apalagi beberapa hari yang lalu sudah terjadi musibah tanah longsor di kawasan Selili.

"Memang kawasan tersebut (Selili) sejak dulu sangat rawan, bahkan tidak layak dijadikan hunian karena letaknya tepat berada di patahan besar yang aktif. Jadi tanahnya cenderung tidak stabil, dan potensi terjadi longsor cukup tinggi," imbuh Wahiduddin.

Pemkot Samarinda sendiri sebenarnya tidak tinggal diam menyikapi hal tersebut. Wahiduddin menyebut, pemerintah pernah menawarkan relokasi ke kawasan Handil Kopi, Sambutan, bagi penduduk disana.

"Hanya saja mereka menolak hal tersebut. Padahal wilayah itu hanya cocok sebagai lahan perkebunan," ucapnya.

Sebagai upaya pencegahan, BPBD Samarinda sebenarnya sudah memasang alat pendeteksi getaran untuk meminimalisir dampak dari musibah tanah longsor di Selili. Tetapi, kata Wahiduddin, beberapa bagian dari alat tersebut ada yang sudah rusak sehingga tidak berfungsi secara maksimal.

"Alat-alat ini saat kami coba melakukan kalibrasi memang ada sebagian yang tak berfungsi dan harus diganti. Tapi tahun 2021 nanti akan kami ganti semua," pungkasnya.

Penulis: Fajar

Editor: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵