968kpfm, Samarinda - Unjuk rasa ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kaltim Bergerak di gedung DPRD Kaltim harus dibubarkan paksa oleh Polresta Samarinda. Hal tersebut terjadi karena aksi demontrasi sudah melewati pukul 18.00 WITA, serta situasi yang mulai tidak terkendali.
Dari pengamatan lapangan, terlihat para demonstran melempari aparat yang berjaga menggunakan batu dan botol minuman karena tak kunjung berhasil membobol pagar DPRD Kaltim. Puncaknya ketika salah satu demonstran melempar molotov ke arah petugas kepolisian, sehingga kendaraan water canon dari pihak kepolisian keluar dari pagar menyemprotkan air bertekanan tinggi ke arah demonstran.
Para pengunjuk rasa yang didominasi mahasiswa ini pun dipaksa mundur hingga mereka berlarian ke Jalan Tengkawang. Beberapa demonstran pun sempat dibawa aparat kepolisian ke dalam gedung DPRD Kaltim karena diduga sebagai provokator. Perlahan situasi di Jalan Teuku Umar pun mulai terkendali lantaran pengunjuk rasa telah dipukul mundur dan membubarkan diri.
Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Ary Fadli menyampaikan bahwa pengamanan unjuk rasa kali ini berjalan dengan lancar dimana mereka yang menyampaikan aspirasi ini telah dijaga dan difasilitasi. Semua permintaan mereka pun telah dituruti hingga Wakil Ketua DPRD Kaltim, Muhammad Samsun, berorasi di atas mobil komando para demonstran.
"Semua sudah kami penuhi. Itu bukti bahwa antara pemerintah, kemudian dewan, legislatif dan mahasiswa bisa berkomunikasi," ucap Ary Fadli usai pengamanan pada Jumat (23/8).
Namun dalam proses pengamanan, kata Ary, terjadi beberapa insiden sehingga pihak kepolisian melakukan langkah tegas dan terukur dengan membubarkan paksa para demonstran, karena diduga ada penyusup yang masuk untuk melakukan provokasi.
"Tadi ada anggota kami yang dilempar molotov dan ada yang dilempari batu hingga mengenai pelipis mata. Bahkan di sekitar lokasi unjuk rasa juga kami temukan senjata tajam," sebutnya.
Ketika pihak kepolisian membubarkan aksi ini, beberapa pengunjuk rasa tampak dibawa ke dalam gedung DPRD Kaltim untuk diamankan. Ary mengatakan, pihaknya membawa beberapa demonstran yang mengalami luka dan juga ada yang diamankan karena diduga sebagai provokator.
"Kami interogasi untuk kita pastikan apakah betul mereka ini murni dari mahasiswa. Memang tadi ada beberapa yang mahasiswa, tapi ada juga yang bukan mahasiswa ternyata yang ikut dalam aksi ini," tutur Ary.
Setelah menjalani pemeriksaan dan dimintai keterangan, mereka yang diamankan ini diperkenankan untuk pulang ke rumahnya masing-masing.
"Rekan-rekan tadi melihat semua, mereka semua sehat. Bahkan tadi ada yang mimisan pun kami obati. Setelah kami mintai keterangan, mereka kami persilahkan untuk pulang," pungkasnya.
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima24 Aug 2024