968kpfm, Samarinda - Sempat masuk proyek strategis nasional (PSN), namun pemerintah pusat menghentikan proyek pembangunan bendung gerak Sungai Talake di perbatasan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Paser.
Padahal pembangunan bendungan ini disinyalir mampu mengairi sawah-sawah petani di dua kabupaten tersebut demi mewujudkan kedaulatan pangan di Benua Etam. Hal itu disampaikan langsung oleh Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Bagus Susetyo.
Menurut Legislator Fraksi Gerindra DPRD Kaltim ini, Bendungan Talake sangat berpengaruh besar dalam meningkatkan hasil panen petani di Paser dan PPU.
"Sebab selama ini pengairan sawah petani di dua daerah tersebut mayoritas menggunakan sistem tadah hujan," ungkap Bagus.
Bagus mengungkapkan, Bendungan Talake juga sempat masuk ke dalam PSN dari pemerintah pusat dan sudah sejak lama direncanakan. Namun tiba-tiba proyek itu dihentikan begitu saja. Otomatis, proyek ini menjadi satu-satunya PSN yang belum terealisasikan hingga sekarang.
"Kalau pemerintah pusat tidak mampu, kita saja yang lanjutkan. Saya yakin kita mampu jika melihat APBD Kaltim saat ini. Kalau dari hitung-hitungannya, kurang lebih perlu anggaran Rp 2 Triliun untuk menyelesaikan proyek Bendungan Talake ini," tutur Bagus.
Lebih lanjut, Bagus meyakini bahwa hadirnya Bendungan Talake nantinya dapat menjadi sumber irigasi bagi sektor pertanian di PPU dan Paser, sehingga meningkatkan produksi pertanian di Benua Etam.
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima22 Nov 2023