968kpfm, Samarinda - Pemprov Kaltim benar-benar mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) nya dalam mendukung pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Benua Etam. Berbagai upaya dilakukan guna menyiapkan masyarakat yang sehat, unggul dan berkualitas.
Satu yang menjadi sorotan ialah stunting. Oleh sebab itu, Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi mendorong seluruh pemerintah di kabupaten/kota, serta instansi terkait agar mampu menangani kasus stunting atau tumbuh kerdil di setiap daerah di Benua Etam.
"Ini penting, agar ketika IKN berkembang, kita sudah menyiapkan SDM yang sehat secara fisik, memiliki mental kuat serta berkualitas. Karena fisik dan mental mereka telah dipersiapkan sebelum lahir," tekan Hadi, Senin (20/3).
Bagi orang nomor dua di Benua Etam ini, program penanganan Stunting penting dirasa penting untuk dilaksanakan agar SDM di Benua Etam nantinya dapat menunjang cita-cita bangsa menuju Indonesia Maju 2045 dan Kaltim Berdaulat.
Meski demikian, kabar buruk datang dari hasil survei status gizi Indonesia (SSGI) dari Kementerian Kesehatan RI yang menyatakan prevalensi Stunting Kaltim naik 1,1 persen. Padahal pada gahun 2021 angkanya hanya sekitar 22,8 persen. Tetapi tahun 2022 ini sudah menembus angka 23,9 persen.
"Kondisi tersebut masih akan diklarifikasi Pemprov Kaltim. Hasil survey menetapkan ada sejumlah daerah yang presentase prevalensinya baik, seperti Kutai Barat, Balikpapan, Samarinda dan Kutai Kartanegara. Sementara untuk daerah yang mengalami penurunan adalah Berau, Kutai Timur, Bontang, Mahakam Ulu, Penajam Paser Utara dan Paser," ungkap Hadi.
Guna memastikan data SSGI Kementerian Kesehatan RI sudah valid, Pemprov Kaltim akan melakukan survei ulang dengan metode by name by address. Hadi sendiri sangat optimis bahwa angka kasus stunting di Benua Etam bisa mencapai target yang dicanangkan pemerintah pusat.
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima20 Mar 2023