KPFM SAMARINDA - Bakal pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Samarinda, Zairin Zain dan Sarwono hadir di studio KPFM Samarinda, Jalan Untung Suropati, Jumat (21/2/2020). Selama 1 jam, dari pukul 09.30-10.30 WITA, Zairin maupun Sarwono banyak bercerita tentang impian mereka menjadi pemimpin di Kota Tepian.
Sebelumnya, bersama ratusan pendukung, Zairin dan Sarwono datang ke Sekretariat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Samarinda, Jalan Juanda, Kamis (20/2/2020), menggunakan angkutan kota (angkot).
Tujuan mereka, menyerahkan berkas dukungan sebagai syarat maju di Pilwali 2020. Surat dukungan keduanya disimpan dalam puluhan boks plastik dan dibawa menggunakan dua mobil bak terbuka.
Ihwal yang dilakukan pasangan ini cukup menarik perhatian publik. Zairin bercerita, sebelum berangkat, dia bersama para relawan dan pendukung berkumpul di posko utama, Jalan Bhyangkara. Kurang lebih 20 unit angkot disiapkan.
"Jadi banyak sekali relawan yang ingin ikut mengantar berkas dukungan itu ke KPU. Kami hanya ingin ke sana dengan perasaan aman. Jadi kami siapkan angkot, mencoba mengurangi kemacetan," jelas mantan Kepala Bappeda Kaltim itu.
Relawan yang naik angkot, lanjut Zairin, ada yang berasal dari Samarinda Seberang hingga Palaran. Dia mengatakan, keinginan menumpang angkot bersama para pendukung terwujud lanataran melihat mereka berdesakan di dalam kendaraan umum itu.
"Kami melihat orang-orang berdesakan naik angkot. Masa kami sama Pak Sarwono naik mobil berAC," tuturnya.
Sementara itu, Sarwono menjelaskan, langkah yang diambilnya bersama Zairin maju di Pilkada Serentak tahun 2020 lewat jalur independen memang sudah mantap. Sektor yang ingin didorong pasangan ini adalah ekonomi. Tak heran, meningkatkan pertumbuhan masyarakat adalah salah satu misi yang mereka kedepankan.
"Kami enggak usah muluk-muluk. Sebagian masyarakat punya mata pencaharian, seperti driver atau supir. Termasuk angkot. Kalau mereka diberikan ruang, mereka tetap hidup dengan mata pencaharian seperti supir angkot," terang Sarwono.
Mantan anggota DPRD Samarinda itu juga menyebut, saat ini banyak asosiasi yang dibentuk oleh sejumlah supir angkot. Tentu perkumpulan tersebut membahas soal meningkatkan pelayanan angkot yang mulai tergerus di era teknologi.
"Mereka sudah membenahi penampilan. Ada aturan supir tidak boleh memakai singlet, tapi memakai pakaian rapi," pungkasnya.
Dalam kesempatan itu juga, Zairin dan Sarwono berkisah banyak mengenai perjalanan karir mereka. Seperti Zairin yang mengaku pernah menjadi wartawan. Sedangkan Sarowono, sempat menjadi penyiar radio di masa mudanya.
Tahun ini, kedua figur itu memutuskan ikut kontestasi Pilwali Samarinda. Kukuh di jalan independen, sebanyak 69.712 dukungan mereka setor ke KPU. Serius maju di Pilwali 2020, "Samarinda Bangkit" jadi moto yang mereka suguhkan untuk masyarakat.
Penulis: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima21 Feb 2020